TEMAN BAIK

Seorang teman yang sudah lama menetap di Amerika menelepon saya. Cukup sering kami berkabar. Dia sahabat saya sejak SMA dulu. Kami sering cerita tentang kehidupan saat ini. Tentang pandemi, disana hanya sekolah milik pemerintah yang libur. Kebetulan anak sahabat saya itu belajar di sekolah swasta. Jadi aktivitas belajar tetap seperti biasanya. Namun tetap dengan protokol kesehatan.

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, komunikasi kami sekarang lebih mudah. Saya ingat dulu kami berkabar lewat surat. Senangnya masa itu bila mendapat kiriman surat dari luar negeri. Saat itu saling menukar informasi butuh waktu yang cukup lama. Beruntunglah sekarang dengan banyak kemudahan komunikasi ini. Kami bisa langsung bertatap muka lewat fitur video call. 

TEMAN

Kebiasaan cara bicaranya dari dulu tak berubah. Santai, bersemangat, dan bahasa daerah kami tetap diingatnya. Saat menceritakan sesuatu, spontan keluar dengan logatnya yang tetap sama. Memang seru sahabat saya yang satu ini. Ceritanya pun banyak. 

Pengalamannya berjuang dari bawah sebagai pendatang di negeri yang jauh. Hingga kini boleh dibilang cukup mapan dengan pekerjaan yang bagus. Meski dulu saat sekolah termasuk siswa biasa saja dan tidak punya banyak teman. Namun kini saya rasa mantan temannya dulu pun ikut bangga pernah satu kelas dengannya. Saya beruntung boleh menjadi salah satu teman yang dia anggap dekat. Hingga sampai kini pun masih sering dihubungi olehnya.

Next akan saya tulis cerita lainnya dari sahabat saya itu selama di negeri Paman Sam. Ditunggu, ya… 

Leave a Reply