Bunga Emas
Kehadirannya mengejutkan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu. Ketakutan, wanita yang sering dipanggil bunda ini hendak berlari keluar kamar. Namun, suara yang tenang berwibawa menghentikan langkahnya.
“Jangan takut, Bunda. Aku adalah Dewi Aetates dari nirwana.”
“Apa yang kau inginkan dariku, Dewi?” tanya Bunda masih dalam ketakutan.
“Bukanlah suatu kebetulan bila SANG KEKAL mengirimku kemari,” ucapnya lembut.
“Adalah semata-mata hanya karena kebaikan dari SANG KEKAL agar aku memberikan bunga emas ini kepadamu, Bunda. Bunga yang akan memberkatimu dengan umur yang panjang dan kebahagiaan dalam hidup ini. Terimalah!”
Dengan tangan gemetar Bunda menerima bunga emas itu.
Whuss…tiba-tiba lenyaplah cahaya keunguan itu membelah malam.
“Terima kasih Dewi Aetates! Terima kasih SANG KEKAL!” teriak bunda berulang-ulang.
“Bunda, bangun! Mimpi apakah gerangan, Bunda?” tanya Putri menerobos masuk ke kamar bunda.
Terjaga dari tidurnya, bunda mengatakan semua baik-baik saja dan meminta Putri untuk kembali tidur di kamarnya sendiri.
Setelah berhasil meyakinkan Putri, Bunda menutup pintu kamarnya dan tiba-tiba matanya melihat setangkai bunga emas di sudut kamar! ***
“Selamat bertambah usia dalam bahagia.”