BANGKU KOSONG DI TAMAN

Tiap sore kudatangi taman ini. Banyak yang berubah. Untunglah tidak dengan ayunan ini. Dan tiap melintasinya, kenanganku selalu kembali ke lima belas tahun lalu. Hampir tiap sore aku dan sahabatku bermain disini, bercerita banyak seolah tak ada habisnya. Berkejaran dengan riangnya. Sayang dia harus mengikuti ayahnya yang dipindahtugaskan ke kota lain. Perpisahan yang berat.

Kuberesi buku yang tadi kubaca sambil duduk di bangku taman depan ayunan kenangan itu. Seperti biasanya. Aku hendak beranjak pulang, Semilir angin sore lembut menerpa wajahku. Kupejamkan mata sejenak menikmatinya. Terlintas ingatan dulu saat angin memainkan rambutku, kau dengan segera memegang rambutku agar tak berantakan dibuatnya. Perhatian yang selalu kurindukan.  Ayunan di taman itu pun seolah ikut terbuai. Bergoyang perlahan mengikuti belaian angin.

daun

Selembar daun kering jatuh di atasnya. Kuambil daun itu. Daun dari pohon yang sama saat kami kecil dulu. Daun yang sering kau pungut lalu kau anyam menjadi berbagai bentuk dan kau berikan padaku. Dan aku bahagia menerimanya. Sungguh suatu kenangan yang manis.

Sahabat masa kecilku, semoga alun angin sore ini menyampaikan salam rinduku padamu dimanapun kini kau berada. I miss you…

Leave a Reply