CINTA YANG HARUS PERGI (LAGI)

Tiada yang salah dari pertemuan tak sengaja tadi. Mata tajam yang puluhan tahun
menghilang, memandangku teduh penuh sayang seolah menemukan sesuatu yang lama
dicari.

Yang salah adalah hatiku ternyata belum siap bertemu lagi dengannya meski selama
ini berharap. Dan kini debaran di hati tak mau hilang. Berkecamuk rasa kaget, bahagia,
sedih, sekaligus menyesal.

Menyesal. Andai dulu kuberanikan menerima pinangannya. Sosok tegap jago
melukis, parasnya semakin dewasa setelah duapuluh lima tahun tak berjumpa.

Mata Elang, dulu aku memanggilnya. Tatapannya berbeda tiap berbicara denganku
ternyata karena menyimpan sesuatu yang kusadari setelah kami berpisah. Tatapan yang
hingga kini tak berani kupandang.

Lalu dalam pertemuan singkat itu, kami pun hanyut bernostalgia kala sekolah. Dia
meminta nomor teleponku dan akan menghubungiku bila aku berkenan. Dengan hati berbunga aku mengiyakan.

Aku masih menyayangimu, Kia.
Bagai petir menyambar membaca pesannya kali ini.
Bukankah kau memiliki keluarga yang manis?

Aku tak bahagia dengan yang kujalani. Semenjak penolakanmu, tak pernah kutemukan cinta seperti kepadamu. Bahkan saat banyak wanita mendekati, selalu kucari sosokmu diantara mereka namun nihil.

cinta

Kini setelah menemukanmu, semangat hidupku kembali.
Tak kusangka perasaannya kepadaku masih sama.

Kehidupannya hanya seperti air mengalir. Pernikahannya adalah balas budi kepada wanita yang telah gigih
memperjuangkannya saat terpuruk dulu.

Wanita hebat yang aku pun mungkin tidak sanggup melakukannya.
Pengakuannya membuatku berpikir kehadiranku dapat semakin merusak hubungan mereka, meski tiada niatku menjadi pengganggu.

Akhirnya kuputuskan menghentikan semua komunikasi.
Dia sangat kecewa. Kontakku diblokir.

Maaf Mata Elang, aku pun kecewa tak dapat
mengulang pertemanan lagi. Kecewa tak dapat membayar kesalahanku dulu.

Tapi aku tak ingin lebih banyak yang kecewa dan terluka. Cukup aku yang kembali terluka karena kepergianmu lagi.
Waktu yang dulu memisahkan semoga juga menjadi waktu yang sama untuk mengobati hati.

Walau kutahu akan berat melaluinya berpuluh tahun lagi untuk benar-benar menghilangkan dirimu dari hati dan pikiranku.

Leave a Reply

Your email address will not be published.